Rabu, 20 Mei 2015

Teori Belajar Behaviorisme


Tangerang, 18 Mei 2015

Assalamu'alaikum .. :)
Jangan pernah bosan ya guyss buat mengunjungi blog ini :)
Kali ini Husnul akan berbagi sedikit tentang Teori Behaviorisme

Behaviorisme merupakan aliran psikologi yang memandang individu lebih kepada sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental seperti kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam kegiatan belajar. Belajar adalah proses interaksi antara stimulus atau rangsangan yang berupa serangkaian kegiatan yang bertujuan agar mendapatkan respon belajar dari objek penelitian.
Dalam teori behaviorisme dikenal istilah operant, yaitu sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan, operant dimaknai sebagai bagaimana perilaku beroperasi atau bermanifestasi dalam lingkungan tertentu.
Teori belajar behaviorisme berorientasi pada “hasil yang dapat diukur, diamati, dianalisis, dan diuji secara obyektif”. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan menjadi kebiasaan. Evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang tampak.
Contoh teori behavioristik, misalnya dalam pembelajaran IPA, guru memberikan sebuah penjelasan tentang materi tumbuhan agar siswa dapat merespons dari apa yang telah guru jelaskan. Siswa tidak belajar sendiri, melainkankan banyak mendapatkan stimulus dari guru atau pendidik.
Kalau menurut saya teori ini memandang belajar terlalu sempit ya guyss, karena sebenarnya belajar bukan hanya pemberian stimulus respons, dan bukan melihat hasil. Belajar itu melibatkan proses mental bukan hanya sekedar pengulangan sehingga menjadi kebiasaan atas perilaku tertentu. Jika bukan siswa yang membangun sendiri pengetahuannya, pasti akan terjadi cepat lupa dalam proses pembelajaran tersebut.
Okeh sekian dulu yaa coretan nya :)
bye.. byeee..

Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKn di SD
Dosen           : Dirgantara Wicaksono 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar