Minggu, 21 Juni 2015

Artikel Pentingnya Buku Teks Pelajaran Bagi Siswa


PENTINGNYA BUKU TEKS PElAJARAN BAGI SISIWA
Husnul Khotimah (2013820106)

Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk: 1)  Mengetahui pentingnya buku ajar bagi siswa. 2) Mengetahui fungsi buku ajar bagi siswa. 3) Mengetahui tujuan buku ajar bagi siswa. 4) Mengetahui manfaat atau kegunaan buku ajar bagi siswa. 5) Memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengembangan Pembelajaran PKn di SD.  Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan disekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Salah satu bahan ajar yang dibutuhkan siswa adalah buku ajar atau buku teks. Buku teks pelajaran merupakan bahan ajar dan sumber belajar yang mudah ditemukan dan digunakan. Buku teks pelajaran sangat penting digunakan untuk guru dan siswa sebagai pedoman atau acuan dalam pembelajaran, sehingga akan memudahkan siswa dalam belajar dan menarik perhatian siswa dengan berbagai gambar yang ada di buku teks pelajaran.
Kata Kunci: Buku Teks Pelajaran

PENDAHULUAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau apa saja yang bisa digunakan untuk membantu guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan.

Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar dan bahan ajar yang sangat penting dan banyak digunakan dalam pembelajaran. Buku teks tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku teks mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Buku teks pelajaran menurut Haifa Afifa (2014) yaitu; “Buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program pengajaran.”
Buku teks pelajaran memang merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar yang konvensional. Namun meskipun konvensional, buku teks pelajaran masih cukup mampu memberikan kontribusi dan peranan yang baik pada pembelajaran. Beberapa materi pembelajaran tidak dapat diajarkan tanpa bantuan buku teks pelajaran.
Sumber dan pembuat buku teks pelajaran dapat berasal dari berbagai macam. Esensi buku teks pelajaran adalah memberikan informasi dan materi kepada peserta didik melalui bahan yang berbentuk cetakan. Buku teks pelajaran memuat materi pelajaran dan gambar-gambar yang dapat memperjelas materi pelajaran ditambah dengan informasi yang relevan secara menyeluruh dan lengkap sehingga penggunaan buku teks pelajaran dapat digunakan berdampingan maupun tanpa sumber belajar atau media pembelajaran lainnya.
Dalam PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Artinya, buku teks pelajaran tidak harus menjadi patokan khusus dalam kegiatan belajar mengajar, namun seorang guru juga harus bisa mengembangkan materi pelajaran yang akan dipelajari siswa, sehingga pemahaman yang akan diperoleh siswa pun akan lebih luas dan mendalam terkait materi pelajaran yang diajarkan.
Namun, permasalahan yang terjadi saat ini adalah keterlambatan pengiriman buku teks pelajaran dari pihak penerbit, sehingga membuat siswa dan guru menjadi sedikit kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan ini sering dikeluhkan oleh para guru dan para orang tua murid, yang kemudian mereka hanya bisa pasrah menunggu buku-buku teks tersebut tersedia. Meskipun buku teks pelajaran tidak menjadi satu-satunya sumber belajar yang bisa digunakan oleh guru dan siswa, namun adanya buku teks pelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Persolan buku ajar yang mewarnai pendidikan di Indonesia nampaknya belum berakhir. Bahkan, ketidakmampuan pemerintah dalam merealisasikan janjinya untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik tersebut justru berpotensi menimbulkan konflik antara sekolah dengan orangtua maupun pihak penerbit. Hal ini dikarenakan sikap pemerintah yang terkesan lepas tangan dalam menghadapi berbagai persoalan menyangkut penyediaan  buku pegangan bagi guru maupun siswa tersebut.
Adapun dampak yang harus ditangggung oleh pihak sekolah  sebagai akibat dari ketiadaan buku tersebut adalah membengkaknya pengeluaran sekolah. Dalam hal ini sekolah harus rela menggandakan sendiri buku ajar  sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Di sisi lain penerbit sendiri tidak mau dipersalahkan atas masalah ini. Mereka beralasan, keterlambatan pengiriman buku lebih disebabkan oleh tersendatnya pembayaran oleh sekolah.
Sikap pemerintah yang ingin melepaskan diri dari tanggungjawabnya tersebut tentu tidak dapat dibenarkan. Sudah selayaknya pemerintah berada di barisan terdepan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi. Membiarkan sekolah untuk berjuang sendiri dalam menghadapi masalahnya hanya akan membuat guru maupun siswa semakin tersiksa. Akibatnya, tidak mustahil pembelajaran yang diharapkan mampu memperbaiki wajah dunia pendidikan tersebut pada akhirnya tidak akan berjalan dengan baik atau bahkan mengalami kegagalan.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka. Yakni mengkaji berbagai literatur untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
            A.J. Loveridge (dalam Hasan Amin) mengemukakan bahwa “buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk diasimilasikan.” Sedangkan menurut Pusat Perbukuan (2006: 1) “buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran (instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu.”
Dari kedua definis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa buku teks pelajaran adalah buku sekolah yang dijadikan pegangan siswa dalam pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu sebagai sumber belajar siswa dalam menggali kemampuan kognitif siswa yang diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar.
Sebagai buku pendidikan, buku teks memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Dengan buku teks, program pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih teratur, sebab guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas. Dan siswa pun akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan serta dapat memperluas pemahaman siswa ditambah pula dengan penjelasan dari guru mata pelajaran terkait. Pada sisi lain, buku teks dapat dipandang sebagai simpanan pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan, hal ini dikarenakan buku teks  sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang isinya maupun tentang caranya. Penggunaan buku teks memang sangat penting dalam pembelajaran.
Buku teks pelajaran memiliki banyak fungsi, tujuan dan kegunaan atau manfaat dalam mendukung proses pembelajaran, terdapat beberapa fungsi buku teks pelajaran, yaitu fungsi buku teks untuk guru, untuk siswa dan untuk orang tua murid.
a.      Fungsi untuk guru
Fungsi buku teks untuk guru adalah sebagai berikut:
1)      Sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa.
Artinya, dengan buku teks pelajaran guru mempunyai petunjuk ketika mengajar, agar pembelajaran tidak menyimpang dari pembelajaran yang akan diajarkan.
2)      Mengetahui urutan penyajian bahan ajar.
Dengan adanya buku teks pelajaran, seorang guru akan mengetahui urutan mengajar mereka dari materi yang mudah menuju materi yang lebih sulit, dari materi yang sempit menuju materi yang lebih luas.
3)      Memperoleh bahan ajar secara mudah.
Dengan buku teks pelajaran guru pun akan lebih mengetahui bahan ajar apa saja atau sumber belajar yang lain yang dibutuhkan siswa dalam materi tertentu. Sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa dalam menerima penyampaian materi dari guru.

b.      Fungsi untuk siswa
Fungsi buku teks untuk siswa adalah sebagai berikut:
1)      Sebagi sarana kepastian tentang apa yang mereka pelajari.
Buku teks pelajaran akan membantu siswa untuk mengetahui apa saja yang akan siswa pelajari, sehingga siswa akan lebih siap ketika mengikuti pembelajaran.

2)      Alat kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh mereka telah menguasai materi pelajaran.
Dalam buku teks pelajaran, ada soal-soal evaluasi per-bab dan setiap beberapa bab serta latihan-latihan per-indikator. Ini bisa dijadikan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran dalam hal kognitif siswa.
3)      Menarik perhatian siswa dengan adanya gambar.
Buku teks pelajaran yang dilengkapi pula dengan gambar untuk memperjelas pemahaman materi, akan menarik perhatian siswa terlebih lagi untuk tingkatan sekolah dasar khususnya kelas rendah (I, II, III).
4)      Menumbuhkan minat baca siswa.
Dengan adanya buku teks pelajaran juga diharapkan bisa menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia yang masih sangat rendah, karena dengan adanya buku teks pelajaran siswa akan bisa menemukan jawaban dari persoalan yang mereka hadapi dengan membaca buku tersebut.

c.       Fungsi untuk orang tua murid
Fungsi buku teks untuk orang tua murid adalah dengan buku teks orang tua bisa memberikan arahan kepada anaknya apabila yang bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan di sekolah. Dari keadaan ini orang tua akhirnya bisa mengetahui daya serap anaknya terhadap materi mata pelajaran tertentu. Apabila daya serapnya kurang, perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan; dan apabila daya serapnya baik, perlu juga dilakukan langkah-langkah pemantapan atau pengayaan.




Selain fungsi buku teks tersebut, ada pula tujuan diadakannya buku teks pelajaran untuk siswa, beberapa tujuan tersebut adalah:
1)      Untuk meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa.
Salah satu tujuan buku teks adalah agar para siswa dapat termotivasi dalam belajar, mereka bisa membaca terlebih dahulu materi apa yang akan mereka pelajari, sehingga ketika mereka telah tertarik oleh satu materi, maka mereka akan termotivasi untuk mempelajari lebih lanjut materi tersebut.
2)      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Ketika siswa telah termotivasi dan semangat dalam belajar, maka hasil belajar siswa pun akan lebih meningkat.
3)      Agar pembelajaran menjadi lebih bervariasi.
Tujuan dari buku teks selanjutnya adalah membuat pembelajaran lebih bervariasi, guru bisa menggunakan beragai metode dan langkah yang ada di buku teks pelajaran, sehingga guru tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan siswa tidak lagi merasa jenuh atau bosan ketika  belajar.

Secara fungsi dan tujuan yang telah diuraikan tersebut, kita dapat memandang bahwa buku teks tersebut memainkan perananan yang  sangat penting dalam pembelajaran. Selain fungsi dan tujuan buku teks, ada pula manfaat dan kegunaan lain dari buku teks, antara lain yaitu;
1)      Membantu peserta didik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Buku teks akan memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran, baik di kelas maupun di rumah.
2)      Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran.
Dengan adanya buku teks pelajaran, guru akan mengetahui materi apa yang akan dipelajarai siswa, sehingga akan sangat membantu guru dalam menggunakan pendekatan, strategi maupun metode yang akan digunakan pada setiap bab.
3)      Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari materi yang baru.
Buku teks pelajaran akan membantu siswa dalam mengulang materi pelajaran dan mengingat materi pelajaran yang telah dijelaskan guru, serta siswa bisa mempelajari terlebih dahulu materi selanjutnya yang akan diajarkan guru, sehingga ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung pengetahuan siswa tidak dimulai dari nol, tetapi sudah ada kesiapan.
4)      Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik.
Melalui buku teks pelajaran, akan lebih memperluas pemahamana dan pengetahuan siswa maupun guru atau pun mendapatkan pengetahuan yang baru.
5)      Menjadi sumber penghasilan jika diterbitkan.
Buku teks pelajaran juga dapat membantu para penulis dan penerbit dalam mencari penghasilan.

Dengan banyak nya fungsi, tujuan serta manfaat dan kegunaan buku teks pelajaran, sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan penyediaan dan pengiriman buku-buku tersebut di sekolah. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah keterlambatan pengiriman buku teks pelajaran, sehingga sedikit menyulitkan kegiatan belajar mengajar, dan referensi serta pengetahuan yang diperoleh siswa pun hanya sebatas dari apa yang disampaikan oleh guru. Dengan keadaan yang seperti ini, pihak penerbit pun tidak mau disalahkan atas keterlembatan yang terjadi. Dengan demikian sekolah harus rela menggandakan sendiri buku ajar  sesuai dengan jumlah siswa yang ada. Tak hanya itu, sebagian buku bahkan harus dicetak sendiri oleh orang tua karena ketiadaan biaya yang dimiliki oleh sekolah, karena terkadang biaya operasional untuk sekolah pun sering mengalami keterlambatan.
Keterlambatan buku membuat beban tersendiri bagi guru dan peserta didik terlambatnya buku kurikulum memiliki pengaruh besar terutama bagi kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain itu juga berpengaruh pada siswa, tanpa buku proses belajar mengajar tak maksimal. Guru tak bisa menyampaikan materi dan siswa juga tak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru lantaran bahan tugas berasal dari buku yang belum datang. Untuk menjaga keberlangsungan pembelajaran tersebut, tak ada jalan lain bagi pemerintah selain mengambil alih proses pengadaan dan pemesanan buku ajar untuk seluruh sekolah. Dengan dana dan sumber daya yang dimilikinya, pemerintah seharusnya mampu menyediakan buku ajar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Pada akhirnya, karena banyaknya pihak yang terlibat, maka makin banyak tindak pelanggaran seperti dijual bebasnya buku di tempat-tempat umum. Padahal, buku tersebut harusnya diberikan gratis kepada siswa.
Meskipun kekreatifan guru dan keaktifan siswa yang akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan dapat menghidupkan suasana kelas, akan tetapi buku teks pelajaran pun tetap sangat diperlukan. Banyak guru yang menaruh harapan besar kepada pemerintah agar lebih sigap dalam mengatasi masalah pencetakan dan keterlambatan buku yang sering terjadi di setiap awal tahun pelajaran. Buku teks pelajaran akan sangat membantu guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar buku teks pelajaran memiliki peranan yang sangat penting. Buku teks bukan hanya menjadi pedoman/petunjuk atau pegangan utuk guru dan siswa saja, tetapi juga banyak manfaat dan kegunaan untuk guru dan siswa seperti sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik, sebagai bahan evaluasi Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum, sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. Kegiatan belajar mengajar pun akan menjadi lebih terarah, dan siswa pun menjadi lebih siap dalam melaksanakan proses pembelajaran, serta dapat mengulang atau mengingat kembali pelajaran yang telah diajarkan tersebut dengan membaca buku teks pelajaran. Dengan adanya buku teks pelajaran juga diharapkan dapat menumbuhkan minat baca siswa sejak dini.
SARAN
Dengan adanya buku teks pelajaran akan sangat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dapat memperluas pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan sehingga peningkatan hasil belajar pun akan dicapai dengan baik dan akan membawa kepada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1) Guru dan peserta didik harus mampu memaksimalkan bahan ajar yang tersedia terutama penggunaan buku teks pelajaran. 2) Orang tua harus bisa memberikan arahan kepada anaknya apabila yang bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan di sekolah. 3) Pemerintah, penerbit dan seluruh pihak yang terlibat dalam pencetakan buku teks pelajaran harus lebih siap dalam pengadaan buku tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.

Pusat Perbukuan. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
           
Abdul Razak, Rahman. 12 November 2012. http://rahmanabdulrazak80.blogspot.com/2012/11/manfaat-dan-fungsi-buku-teks-dalam.html. Diakses pada 7 Juni 2015 pukul 09.14

Muslich, Masnur. 04 Oktober 2008. http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html. Diakses pada 7 Juni 2015 pukul 09.21


Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar