PENTINGNYA
BUKU TEKS PElAJARAN BAGI SISIWA
Husnul
Khotimah (2013820106)
Abstrak
Penulisan ini bertujuan untuk:
1) Mengetahui pentingnya buku ajar bagi siswa. 2) Mengetahui fungsi buku ajar bagi siswa. 3) Mengetahui tujuan buku ajar bagi siswa. 4) Mengetahui manfaat atau kegunaan buku ajar bagi
siswa.
5) Memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengembangan Pembelajaran PKn di SD. Metode yang digunakan adalah metode studi
pustaka. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan
disekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan
pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar. Salah satu
bahan ajar yang dibutuhkan siswa adalah buku ajar atau buku teks. Buku teks
pelajaran merupakan bahan ajar dan sumber belajar yang mudah ditemukan dan
digunakan. Buku teks pelajaran sangat penting digunakan untuk guru dan siswa
sebagai pedoman atau acuan dalam pembelajaran, sehingga akan memudahkan siswa
dalam belajar dan menarik perhatian siswa dengan berbagai gambar yang ada di
buku teks pelajaran.
Kata
Kunci: Buku Teks Pelajaran
PENDAHULUAN
Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan atau apa saja yang bisa digunakan untuk
membantu guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa.
Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik materi ajar yang akan disajikan.
Buku
teks pelajaran merupakan salah satu sumber belajar dan bahan ajar yang sangat
penting dan banyak digunakan dalam pembelajaran. Buku teks tidak dapat
dipisahkan dari dunia pendidikan. Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku
teks mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan yang
berkaitan dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Buku teks pelajaran menurut
Haifa Afifa (2014) yaitu; “Buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang
merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat
maksud dan tujuan-tujuan intruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana
pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang suatu program
pengajaran.”
Buku
teks pelajaran memang merupakan bahan ajar sekaligus sumber belajar yang
konvensional. Namun meskipun konvensional, buku teks pelajaran masih cukup
mampu memberikan kontribusi dan peranan yang baik pada pembelajaran. Beberapa materi
pembelajaran tidak dapat diajarkan tanpa bantuan buku teks pelajaran.
Sumber
dan pembuat buku teks pelajaran dapat berasal dari berbagai macam. Esensi buku
teks pelajaran adalah memberikan informasi dan materi kepada peserta didik
melalui bahan yang berbentuk cetakan. Buku teks pelajaran memuat materi
pelajaran dan gambar-gambar yang dapat memperjelas materi pelajaran ditambah
dengan informasi yang relevan secara menyeluruh dan lengkap sehingga penggunaan
buku teks pelajaran dapat digunakan berdampingan maupun tanpa sumber belajar
atau media pembelajaran
lainnya.
Dalam
PP nomor 19 tahun 2005 pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan
materi pembelajaran. Artinya, buku teks pelajaran tidak harus menjadi patokan
khusus dalam kegiatan belajar mengajar, namun seorang guru juga harus bisa
mengembangkan materi pelajaran yang akan dipelajari siswa, sehingga pemahaman
yang akan diperoleh siswa pun akan lebih luas dan mendalam terkait materi
pelajaran yang diajarkan.
Namun,
permasalahan yang terjadi saat ini adalah keterlambatan pengiriman buku teks
pelajaran dari pihak penerbit, sehingga membuat siswa dan guru menjadi sedikit
kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar. Permasalahan ini sering dikeluhkan
oleh para guru dan para orang tua murid, yang kemudian mereka hanya bisa pasrah
menunggu buku-buku teks tersebut tersedia. Meskipun buku teks pelajaran tidak
menjadi satu-satunya sumber belajar yang bisa digunakan oleh guru dan siswa,
namun adanya buku teks pelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar
mengajar.
Persolan
buku ajar yang mewarnai pendidikan di Indonesia nampaknya belum berakhir.
Bahkan, ketidakmampuan pemerintah dalam merealisasikan janjinya untuk
memberikan layanan pendidikan yang lebih baik tersebut justru berpotensi
menimbulkan konflik antara sekolah dengan orangtua maupun pihak penerbit. Hal
ini dikarenakan sikap pemerintah yang terkesan lepas tangan dalam menghadapi
berbagai persoalan menyangkut penyediaan buku pegangan bagi guru maupun
siswa tersebut.
Adapun
dampak yang harus ditangggung oleh pihak sekolah sebagai akibat dari
ketiadaan buku tersebut adalah membengkaknya pengeluaran sekolah. Dalam hal ini
sekolah harus rela menggandakan sendiri buku ajar sesuai dengan jumlah
siswa yang ada. Di sisi lain penerbit sendiri tidak mau dipersalahkan atas masalah
ini. Mereka beralasan, keterlambatan pengiriman buku lebih disebabkan oleh
tersendatnya pembayaran oleh sekolah.
Sikap
pemerintah yang ingin melepaskan diri dari tanggungjawabnya tersebut tentu tidak
dapat dibenarkan. Sudah selayaknya pemerintah berada di barisan terdepan dalam
menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi. Membiarkan sekolah untuk berjuang
sendiri dalam menghadapi masalahnya hanya akan membuat guru maupun siswa
semakin tersiksa. Akibatnya, tidak mustahil pembelajaran yang diharapkan mampu
memperbaiki wajah dunia pendidikan tersebut pada akhirnya tidak akan berjalan
dengan baik atau bahkan mengalami kegagalan.
METODE
Penelitian
ini menggunakan metode studi pustaka. Yakni mengkaji berbagai literatur untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.J. Loveridge (dalam Hasan Amin) mengemukakan
bahwa “buku teks adalah buku sekolah yang memuat bahan yang telah diseleksi
mengenai bidang studi tertentu, dalam bentuk tertulis yang memenuhi syarat
tertentu dalam kegiatan belajar mengajar, disusun secara sistematis untuk
diasimilasikan.” Sedangkan menurut Pusat Perbukuan (2006: 1) “buku teks adalah
buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu sebagai media pembelajaran
(instruksional), berkaitan dengan bidang studi tertentu.”
Dari
kedua definis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa buku teks pelajaran
adalah buku sekolah yang dijadikan pegangan siswa dalam pembelajaran pada
jenjang pendidikan tertentu sebagai sumber belajar siswa dalam menggali
kemampuan kognitif siswa yang diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar.
Sebagai
buku pendidikan, buku teks memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Dengan
buku teks, program pembelajaran bisa dilaksanakan secara lebih teratur, sebab
guru sebagai pelaksana pendidikan akan memperoleh pedoman materi yang jelas.
Dan siswa pun akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan serta dapat
memperluas pemahaman siswa ditambah pula dengan penjelasan dari guru mata
pelajaran terkait. Pada sisi lain, buku teks dapat dipandang sebagai simpanan
pengetahuan tentang berbagai segi kehidupan, hal ini dikarenakan buku teks sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan dan
penyajiannya, buku teks itu memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri,
baik tentang isinya maupun tentang caranya. Penggunaan buku teks memang sangat
penting dalam pembelajaran.
Buku teks pelajaran memiliki banyak fungsi, tujuan
dan kegunaan atau manfaat dalam mendukung proses pembelajaran, terdapat
beberapa fungsi buku teks pelajaran, yaitu fungsi buku teks untuk guru, untuk
siswa dan untuk orang tua murid.
a.
Fungsi
untuk guru
Fungsi buku teks untuk
guru adalah sebagai berikut:
1) Sebagai
pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh
siswa.
Artinya, dengan buku
teks pelajaran guru mempunyai petunjuk ketika mengajar, agar pembelajaran tidak
menyimpang dari pembelajaran yang akan diajarkan.
2) Mengetahui
urutan penyajian bahan ajar.
Dengan adanya buku teks
pelajaran, seorang guru akan mengetahui urutan mengajar mereka dari materi yang
mudah menuju materi yang lebih sulit, dari materi yang sempit menuju materi
yang lebih luas.
3) Memperoleh
bahan ajar secara mudah.
Dengan buku teks
pelajaran guru pun akan lebih mengetahui bahan ajar apa saja atau sumber
belajar yang lain yang dibutuhkan siswa dalam materi tertentu. Sehingga dapat
mempermudah pemahaman siswa dalam menerima penyampaian materi dari guru.
b.
Fungsi
untuk siswa
Fungsi buku teks untuk
siswa adalah sebagai berikut:
1) Sebagi
sarana kepastian tentang apa yang mereka pelajari.
Buku teks pelajaran akan
membantu siswa untuk mengetahui apa saja yang akan siswa pelajari, sehingga
siswa akan lebih siap ketika mengikuti pembelajaran.
2) Alat
kontrol untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa jauh mereka telah
menguasai materi pelajaran.
Dalam buku teks
pelajaran, ada soal-soal evaluasi per-bab dan setiap beberapa bab serta
latihan-latihan per-indikator. Ini bisa dijadikan sebagai alat untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran dalam hal kognitif siswa.
3) Menarik
perhatian siswa dengan adanya gambar.
Buku teks pelajaran
yang dilengkapi pula dengan gambar untuk memperjelas pemahaman materi, akan
menarik perhatian siswa terlebih lagi untuk tingkatan sekolah dasar khususnya
kelas rendah (I, II, III).
4) Menumbuhkan
minat baca siswa.
Dengan adanya buku teks
pelajaran juga diharapkan bisa menumbuhkan minat baca anak-anak Indonesia yang
masih sangat rendah, karena dengan adanya buku teks pelajaran siswa akan bisa
menemukan jawaban dari persoalan yang mereka hadapi dengan membaca buku
tersebut.
c.
Fungsi
untuk orang tua murid
Fungsi buku teks untuk
orang tua murid adalah dengan buku teks orang tua bisa memberikan arahan
kepada anaknya apabila yang bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan
di sekolah. Dari keadaan ini orang tua akhirnya bisa mengetahui daya serap
anaknya terhadap materi mata pelajaran tertentu. Apabila daya serapnya kurang,
perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan; dan apabila daya serapnya baik,
perlu juga dilakukan langkah-langkah pemantapan atau pengayaan.
Selain fungsi
buku teks tersebut, ada pula tujuan diadakannya buku teks pelajaran untuk
siswa, beberapa tujuan tersebut adalah:
1) Untuk
meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa.
Salah satu tujuan buku
teks adalah agar para siswa dapat termotivasi dalam belajar, mereka bisa
membaca terlebih dahulu materi apa yang akan mereka pelajari, sehingga ketika
mereka telah tertarik oleh satu materi, maka mereka akan termotivasi untuk
mempelajari lebih lanjut materi tersebut.
2) Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Ketika siswa telah
termotivasi dan semangat dalam belajar, maka hasil belajar siswa pun akan lebih
meningkat.
3) Agar
pembelajaran menjadi lebih bervariasi.
Tujuan dari buku teks
selanjutnya adalah membuat pembelajaran lebih bervariasi, guru bisa menggunakan
beragai metode dan langkah yang ada di buku teks pelajaran, sehingga guru tidak
hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan siswa tidak lagi merasa
jenuh atau bosan ketika belajar.
Secara
fungsi dan tujuan yang telah diuraikan tersebut, kita dapat memandang bahwa
buku teks tersebut memainkan perananan yang
sangat penting dalam pembelajaran. Selain fungsi dan tujuan buku teks,
ada pula manfaat dan kegunaan lain dari buku teks, antara lain yaitu;
1) Membantu
peserta didik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum
yang berlaku.
Buku teks akan
memudahkan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran, baik di kelas maupun
di rumah.
2) Menjadi
pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran.
Dengan adanya buku teks
pelajaran, guru akan mengetahui materi apa yang akan dipelajarai siswa,
sehingga akan sangat membantu guru dalam menggunakan pendekatan, strategi
maupun metode yang akan digunakan pada setiap bab.
3) Memberi
kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari
materi yang baru.
Buku teks pelajaran
akan membantu siswa dalam mengulang materi pelajaran dan mengingat materi
pelajaran yang telah dijelaskan guru, serta siswa bisa mempelajari terlebih
dahulu materi selanjutnya yang akan diajarkan guru, sehingga ketika kegiatan
belajar mengajar berlangsung pengetahuan siswa tidak dimulai dari nol, tetapi
sudah ada kesiapan.
4) Memberikan
pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik.
Melalui buku teks
pelajaran, akan lebih memperluas pemahamana dan pengetahuan siswa maupun guru
atau pun mendapatkan pengetahuan yang baru.
5) Menjadi
sumber penghasilan jika diterbitkan.
Buku teks pelajaran
juga dapat membantu para penulis dan penerbit dalam mencari penghasilan.
Dengan banyak
nya fungsi, tujuan serta manfaat dan kegunaan buku teks pelajaran, sudah
selayaknya pemerintah lebih memperhatikan penyediaan dan pengiriman buku-buku
tersebut di sekolah. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah keterlambatan
pengiriman buku teks pelajaran, sehingga sedikit menyulitkan kegiatan belajar
mengajar, dan referensi serta pengetahuan yang diperoleh siswa pun hanya
sebatas dari apa yang disampaikan oleh guru. Dengan keadaan yang seperti ini,
pihak penerbit pun tidak mau disalahkan atas keterlembatan yang terjadi. Dengan
demikian sekolah harus rela menggandakan sendiri buku ajar sesuai dengan
jumlah siswa yang ada. Tak hanya itu, sebagian buku bahkan harus dicetak
sendiri oleh orang tua karena ketiadaan biaya yang dimiliki oleh sekolah,
karena terkadang biaya operasional untuk sekolah pun sering mengalami
keterlambatan.
Keterlambatan
buku
membuat beban tersendiri bagi guru
dan peserta didik terlambatnya
buku
kurikulum memiliki pengaruh besar terutama bagi kegiatan belajar mengajar
(KBM). Selain itu juga berpengaruh pada siswa, tanpa buku
proses belajar mengajar tak maksimal. Guru tak bisa menyampaikan materi dan
siswa juga tak bisa mengerjakan tugas yang diberikan guru
lantaran bahan tugas berasal dari buku
yang belum datang. Untuk menjaga keberlangsungan pembelajaran tersebut, tak ada
jalan lain bagi pemerintah selain mengambil alih proses pengadaan dan pemesanan
buku ajar untuk seluruh sekolah. Dengan dana dan sumber daya yang dimilikinya,
pemerintah seharusnya mampu menyediakan buku ajar sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
Pada akhirnya,
karena banyaknya pihak yang terlibat, maka makin banyak tindak pelanggaran
seperti dijual bebasnya buku
di tempat-tempat umum. Padahal, buku
tersebut harusnya diberikan gratis kepada siswa.
Meskipun
kekreatifan guru dan keaktifan siswa yang akan membuat pembelajaran lebih
menyenangkan dan dapat menghidupkan suasana kelas, akan tetapi buku teks
pelajaran pun tetap sangat diperlukan. Banyak guru yang menaruh harapan besar kepada
pemerintah agar lebih sigap dalam mengatasi masalah pencetakan dan
keterlambatan buku yang sering terjadi di setiap awal tahun pelajaran. Buku
teks pelajaran akan sangat membantu guru maupun siswa dalam proses belajar
mengajar.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar
buku teks pelajaran memiliki peranan yang sangat penting. Buku teks bukan hanya
menjadi pedoman/petunjuk atau pegangan utuk guru dan siswa saja, tetapi juga
banyak manfaat dan kegunaan untuk guru dan siswa seperti sebagai bahan
referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik, sebagai bahan evaluasi Sebagai
alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum, sebagai salah satu penentu
metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik. Kegiatan belajar
mengajar pun akan menjadi lebih terarah, dan siswa pun menjadi lebih siap dalam
melaksanakan proses pembelajaran, serta dapat mengulang atau mengingat kembali
pelajaran yang telah diajarkan tersebut dengan membaca buku teks pelajaran.
Dengan adanya buku teks pelajaran juga diharapkan dapat menumbuhkan minat baca
siswa sejak dini.
SARAN
Dengan adanya buku teks
pelajaran akan sangat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan dapat memperluas pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan
sehingga peningkatan hasil belajar pun akan dicapai dengan baik dan akan
membawa kepada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu penulis menyampaikan saran-saran sebagai berikut: 1) Guru dan peserta didik harus
mampu memaksimalkan bahan ajar yang tersedia terutama penggunaan buku teks
pelajaran. 2) Orang tua harus bisa memberikan arahan kepada
anaknya apabila yang bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan di
sekolah. 3) Pemerintah, penerbit dan seluruh pihak yang terlibat
dalam pencetakan buku teks pelajaran harus lebih siap dalam pengadaan buku
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press.
Pusat Perbukuan. 2005. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Tentang Buku
Teks Pelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Abdul Razak,
Rahman. 12 November 2012. http://rahmanabdulrazak80.blogspot.com/2012/11/manfaat-dan-fungsi-buku-teks-dalam.html. Diakses pada 7
Juni 2015 pukul 09.14
Muslich, Masnur.
04 Oktober 2008. http://masnur-muslich.blogspot.com/2008/10/hakikat-dan-fungsi-buku-teks.html. Diakses pada 7
Juni 2015 pukul 09.21
Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKn di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar